Alamat admin

Perum. Trias Estate BloK E Cibitung - Email : imalhajj@gmail.com

Jumat, 10 Mei 2013

DZIKIR HARIAN



Dzikir Harian adalah melaksanakan dzikir "LAA ILAHA ILALLAH" secara jahar (dengan ucapan yang terdengar) dengan mencukupkan bilangan 165 atau lebih, serta melaksanakan dzikir khofi secara tawajuh, yaitu menginggat-ingat ismu dzat secara sirri (diingatkan dan dirasakan oleh hati, tidak dengan ucapan, dan dengan tidak dibatas menghitung bilangan).

Pelaksanaanya setelah selesai sholat fardlu, juga boleh dilaksanakan setelah selesai sholat sunnat atau amalan ibadah yang lain, atau boleh pada kondisi-kondisi diperlukan, baik siang ataupun malam.


TATA CARA DZIKIR HARIAN

Tata caranya adalah sebagai berikut:

1). Sholat Shubuh

Pada waktu shubuh, dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu shubuh, dan tidak ada sholat sunnat ba'da shubuh.

2). Sholat Dzuhur

a). Dilaksanakan setelah salam sholat fardhu dzuhur, dan setelah selesai dzikir, selanjutnya melaksanakan sholat sunnat ba'da dzuhur 2 atau 4 roka'at 2x salam. Jika sholat sunnat ba'da dzuhur dilaksanakan 4 roka'at, maka 2 roka'at awal dilaksanakan secara berdiri (apabila tidak ada uzur), dan 2 roka'at terakhir dilaksanakan sambil duduk (walaupun tidak ada uzur). Dan apabila 4 roka'at tersebut semuanya ingin dilaksanakan sambil berdiri, sama sekali tidak ada larangannya.

b). Apabila pada sholat jum'at, maka dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat jum'at, dan selanjutnya setelah selesai "tawajuh" melaksanakan khotaman dan seterusnya melaksanakan sholat sunnat ba'da jum'at 2 atau 4 roka'at (seperti yang telah disebutkan di atas).

3). Sholat Ashar

Pada waktu ashar, dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu ashar, dan tidak ada sholat sunnat ba'da ashar.

4). Sholat Maghrib

Pada waktu maghrib:

Dzikir harian ini dilaksanakan setelah salam sholat fardhu maghrib, dan setelah selesai dzikir sebaiknya melaksanakan khotaman dan sholat-sholat sunnat:
- Ba'da maghrib 2 roka'at.

- Awwabin 2 roka'at.

- Taubat 2 roka'at.

- Birrulwalidaini 2 roka'at.

- Hifdzil iman 2 roka'at.

- Syukrun nikmat 2 roka'at (sambil duduk walaupun tidak ada uzur, dan sangat tidak ada salahnya kalau dilaksanakan berdiri) sampai masuk waktu adzan isya.

5) Sholat Isya

Pada waktu isya, dzikir harian ini dilaksanakan setelah sholat sunnat ba'da isya 2 roka'at (sambil duduk walaupun tidak ada uzur, dan tidak salah kalau dilaksanakan dengan berdiri). Dan setelah selesai dzikir, diteruskan melaksanakan sholat sunnat lidaf'il bala 2 roka'at yang diteruskan melaksanakan khotaman.

6) Dalam melaksanakan dzikir harian disyaratkan:
- dalam keadaan punya wudhu yang sempurna.

- kalimat-kalimat dzikirnya harus dipukulkan dengan kuat pada tempat-     tempat (lathifah-lathifah) yang seharusnya.

- dengan gema dan suara yang kuat.

7) Suara dzikirnya harus tartil, fasih dan jelas terdengar makhrojnya (kata  demi kata), tidak boleh berteriak dan kencang-kencang.

8) Jumlah bilangannya tidak boleh kurang dari 165, dengan diawali menarik dzikir 3x dan diakhiri menarik dzikir 1x, tetapi kalau sedang sibuk oleh sesuatu, boleh dicukupkan hanya menarik dzikir yang 3x, dan apabila telah selesai dari kesibukan-kesibukan tersebut maka dzikir yang ditinggalkan dibayar (diqodlo) menjadi 165 dikali berapa waktu amalan dzikir harian yang ditinggalkan, waktu membayarnya boleh diluar waktu sholat fardhu.

9) Apabila dilaksanakan secara berjama'ah harus tertib, seirama dan senada dan jelas terdengar ucapan la ilaha illallah-nya, tidak boleh sebagian cepat dan kencang, dan sebagian yang lain lambat dan pelan, juga tidak boleh menyelisihi imam yang memimpin dzikir, dan bilangan dzikirnya cukup mencukupi bilangan 165 saja.

10) Apabila dzikir ini dilaksanakan sendirian ataupun secara berjama'ah pada waktu malam, terutama pada waktu malam telah larut, tidak boleh bersuara keras-keras, cukup terdengar oleh telinga sendiri saja.

11) Pada waktu melaksanakan dzikir, mata harus dipejamkan dan tidak boleh menarik nafas memutus lafadz dzikir, artinya lafadz la ilaha illallah harus senafas.



DZIKIR HARIAN

Inilah amalan dzikir harian:

bismillaahir rohmaanir rohiim

"Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang".

ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri- istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".

astaghfirulloohhal ghofuuror rohiim (3x).

"Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa shohbihhii wa sallim (3x)

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjunanku Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya serta keselamatan".

ilaahhii angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka (1x).

"Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan kepada dan ma'rifat kepada-Mu".

Selanjutnya menarik dzikir (sebagaimana yang telah ditalqinkan):

laa ilaahha illallooh (3x).

"Tiada Tuhan selain Allah".

Kemudian berdzikir la ilaha illalloh 165x, dan ditutup dengan membaca:

sayyidunaa muhammadur rosuulullooh shollalloohhu 'alaihhi wa sallam.

"Junjunanku Muhammad utusan Allah. Rahmat Allah kepadanya dan keselamatan".

Selanjutnya berdo'a:

bismillaahhir rohmaanir rohiim

"Dengan Asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".

alloohhumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, sholatang tungjiinaa bihhaa ming jamii'il ahhwaali wal afaati wa taqdlii lanaa bihhaa jamii'al haajaati wa tuthohhiruunaa bihhaa ming jami'is sayyi-aati wa tarfa'unaa bihhaa 'ingdakaa a'laddarojaati wa tuballighuunaa bihhaa aqshol ghooyaati ming jamii'il khoirooti fil hayaati wa ba'dal mamaati, innal ladziina yubaayi'uunaka innamaa yubaayi'uunalloohha yadulloohhi fauqo aydiihhim faman nakatsa fa-innamaa yangkutsu 'alaa nafsihhii wa man aufaa bimaa 'aahhada 'alaihhulloohha fasayu-tiihhi ajron 'azhiimaa.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjunanku Muhammad saw beserta keluarganya. Hanya rahmat-Mu yang menyelamatkan aku dari semua marabahaya, dan mengabulkan aku dengan sebab rahmat-Mu dari semua keperluan aku, dan menyucikan aku dengan sebab rahmat-Mu dari segala kesalahan, dan mengangkat aku dengan sebab rahmat-Mu di sisi-Mu kepada derajat yang tinggi, dan menyampaikan aku dengan sebab rahmat-Mu kepada puncak kebaikan dari mulai hidup dan setelah mati. Sesungguhnya orang-orang yang berbai'at kepadamu itu sesungguhnya berbai'at kepada Allah, tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar ba'iat (janji)nya, niscaya akibatnya akan menimpa dirinya sendiri, dan barangsiapa yang menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar".

(Setelah do'a tersebut di atas, selanjutnya bisa ditambah dengan do'a yang lain sekehendak kita menurut kebutuhan).

ilaa hadlrotin nabiyyil mushthofaa muhammading shollalloohhu 'alaihhi wa sallama wa 'alaa aalihhii wa ashhaabihhii wa azwaajihhii wa dzurriyyaatihhii wa limang dakhola fii baitihhil kiroomi ajma'iina syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga sampai Rahmat Allah kepada Nabi yang terpilih, yakni Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, istri- istrinya, keturunannya, dan kepada orang-orang yang pernah masuk kedalam rumah nabi yang mulia semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya".



tsumma ilaa arwaahi ahhlis silsilatil qoodiriyyati wan naqsyabandiyyati wa jamii'i ahhlith thuruqi khushuushon ilaa hadlroti sulthooni auliyaa-i ghoutsil a'zhomi qutubil 'aalamiinas sayyidisy syaikhi 'abdil qoodiril jailaanii qoddasalloohhu sirrohhu was sayyidisy syaikhi abiil qoosim junaidil baghdaadiyyi was sayyidisy syaikhi ahmad khootib syambaasii ibnu 'abdil ghofaari was sayyidisy syaikhi tholhah kali sapu cirebon was sayyidi syaikhi 'abdul kariimi banten wa hadlroti syaikhinaal mukarromi.......... wa ushuulihhim wa furuu'ihhim wa ahhli silsilatihhim wal aakhidziina 'anhhum syai- ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga rahmat Allah sampai kepada ruh ahli silsilah thoriqot qodiriyah naqsyabandiyah dan kepada seluruh ahli tarekat, khususnya kepada Sulthon Auliya penolong agung pakunya alam yakni syekh Abdul Qodir Al-Jailani q.s, dan kepada Syekh Abil Qosim Junaid Al-Baghdadi, dan kepada Syekh Ahmad Khotib Sambas Abdul Ghofar, dan kepada Syekh Tholhah Kalisapu Cirebon, dan kepada Syekh Abdul Karim Banten, dan kepada guru kita yang mulia........ dan kepada para leluhurnya, cabang- cabangnya, ahli silsilahnya, dan kepada yang mengambil berkah kepada semuanya. Segala perkara itu kepunyaan Allah maka tetaplah kepada-Nya".

tsuma ilaa arwaahi aabaa-ina wa ummahhaatinaa wa likaffatil muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mau'minaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati syai-ul lillaahhi lahhumul faatihah.

"Semoga Allah menyampaikan rahmat kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami dan kepada semua muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Segala perkara kepunyaan Allah dan tetaplah kepada-Nya. Alfatihah".

astaghfirulloohha robbii ming kulli dzambiw wa atuubu ilaihhi (3x).

"Aku memohon ampunan kepada Allah Tuhanku dari segala dosa, dan aku bertaubat kepada-Nya".

alloohhumma sholli 'alaa muhammadiw wa 'alaa aali muhammading kamaa sholaita 'alaa ibroohhiima wa 'alaa aali ibroohhiima wa baarik 'alaa muhammadiw wa 'alaa aali muhammading kamaa barokta 'alaa ibroohiima wa 'alaa aali ibroohhiima fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Ya Allah, semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, seperti halnya Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrohim beserta keluarganya, dan semoga Engkau melimpahkan berkah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, seperti halnya Engkau melimpahkan barokah kepada Nabi Ibrohim dan keluarganya. Di seluruh alam Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung".

ilaahhii angta maqshuudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka (1x).

"Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju, dan keridloan-Mu yang aku cari, berikanlah kepadaku kecintaan kepada dan ma'rifat kepada-Mu".


Ketika tawajuh: ( Dzikir Khofi )

- mata dipejamkan,

- mulut dirapatkan,

- geraham ditekan,

- lidah dilipat keatas langit-langit mulut,

- kepala ditundukkan kearah dada sebelah kiri kuran lebih 2 jari di bawah susu,

- anggota badan yang lain dilepas-lelahkan (tidak membuat gerakan apapun),

- nafas ditahan selama bertawajuh, dan

- dalam hati mengucapkan atau merasakan ismu dzat sebanyak-banyaknya sampai nafas tidak kuat ditahan lagi.

Selanjutnya Tawajjuh, dengan cara kepala ditundukkan kebawah arah susu kiri dengan mata terpejam, bibir dirapatkan, gigi ditekan, lidah dilipatkan keatas langit-langit mulut, nafas ditahan, tidak bergerak sedikitpun, dan hati berdzikir khofi sekuatnya menahan nafas.


3 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites